Kisah Hudzaifah
Hudzaifah bin al-Yaman adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki kemampuan khusus. Hudzaifah bin al-Yaman pandai membaca wajah. Hudzaifah mampu membaca karakter seseorang dalam sekali pandang.
Dia bisa mengetahui isi hati, keburukan orang lain, serta kemunafikan dari jauh.
Alih-alih memanfaatkan kemampuan ini untuk kejahatan, Hudzaifah menggunakannya untuk membantu menyebarluaskan agama Islam dan memberantas kemunafikan. Khulafaur rasyidin Umar bin Khattab sering kali meminta pendapat Hudzaifah mengenai sifat para pejabat dari wajahnya.
Rasulullah pun memanggil Hudzaifah untuk melaksanakan tugas sulit untuk menyusuk ke kemah Quraisy. Hudzaifah pun mampu melakukannya dan berhasil menyusup ke kemah Quraisy.
Usai bertugas, Hudzaifah segera menyampaikan informasi yang ia dapat dari kemah musuh kepada Sang Baginda.
Hudzaifah pun meminta prajurit muslim untuk semangat dalam bertempur. Berkat ketangkasan serta kecerdasannya, perang pun berakhir dengan kemenangan kaum Muslimin dan kekalahan Persia.
Hudzaifah Ibnul Yaman lahir di rumah tangga Muslim, dipelihara dan dibesarkan dalam pangkuan kedua orang tuanya yang telah memeluk agama Allah, sebagai rombongan pertama.
Hudzaifah telah Islam sebelum dia bertemu muka dengan Rasulullah. Setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, Hudzaifah selalu mendampingi beliau bagaikan seorang kekasih. Hudzaifah turut bersama-sama dalam setiap peperangan yang dipimpinnya, kecuali dalam Perang Badar.
Dalam Perang Uhud, Hudzaifah ikut memerangi kaum kafir bersama dengan ayahnya, Al-Yaman. Dalam perang itu, Hudzaifah mendapat cobaan besar. Dia pulang dengan selamat, tetapi bapaknya syahid oleh pedang kaum Muslimin sendiri, bukan kaum musyrikin. Kaum Muslimin tidak mengetahui jika Al-Yaman adalah bagian dari mereka, sehingga mereka membunuhnya dalam perang.
Komentar
Posting Komentar